Dalam pidato politiknya, Cagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono secara implisit menyindir Gubernur Petahana Basuki T Purnama (Ahok). Mulai dari kinerja hingga kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok terkait Surat Al Maidah ayat 51.
"Saya melihat banyak 'bom waktu' yang kalau dibiarkan akan berbahaya bagi kehidupan masyarakat Jakarta yang kita cintai bersama ini. Tidak sedikit pula masalah yang tidak diselesaikan sebagaimana mestinya," ungkap Agus saat menyampaikan pidato politiknya di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakpus, Minggu (30/10/2016).
Agus pun menyebut dalam 2 tahun terakhir ini, perekonomian di Jakarta mengalami penurunan. Pertumbuhan melambat dan kemiskinan meningkat. Ia juga menyoroti saat ini daya beli masyarakat menurun dan pengangguran yang kian bertambah.
"Mendapatkan lapangan kerja dan penghasilan juga sulit, saudara-saudara kita yang tak beruntung itu banyak yang mulai putus asa dan kehilangan harapan. Kesejahteraan rakyat Jakarta, utamanya pendidikan dan kesehatan masih menghadapi tantangan," paparnya.
Agus mengakui bahwa dalam 10 tahun terakhir, sudah ada banyak kemajuan baik dari pemerintah pusat maupun Pemprov DKI. Hanya saja disebutnya masih saja ada kalangan kurang mampu yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
"Kasus kekurangan gizi dan nutrisi, utamanya anak balita, juga masih dialami banyak keluarga. Kondisi ini tentu sangat mengganggu perkembangan anak untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat, cerdas dan berkualitas," ucap Agus.
Putera sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan di Jakarta masih terjadi banyak masalah ketimpangan sosial dan ekonomi. Hal tersebut dikatakan Agus bisa menjadi benturan yang mengancam stabilitas.
"Keamanan di Jakarta juga tergolong buruk. Dari 50 kota di dunia, Jakarta dinilai sebagai kota yang paling tidak aman. Jakarta bukan hanya dihantui oleh kejahatan jalanan, kekerasan horizontal, serta kejahatan narkoba, tetapi juga, masih rawan terhadap aksi-aksi terorisme," urai Agus.
"Kepada masyarakat sering dipertontonkan penegakan hukum yang tebang pilih. Tajam ke bawah, tumpul ke atas. Banyak juga yang bertanya, siapa yang paling kuat atau paling kuasa di negeri ini. Siapa yang menjadi panglima, hukum atau politik?" imbuhnya.
Entah apa yang dimaksud oleh Agus soal penegakan hukum yang tebang pilih itu. Hanya saja para pendukungnya yang hadir langsung mrespon pernyataannya ini dengan bersorak sorai.
"Kita menyaksikan, pemerintahan dan birokrasi Jakarta juga sering menjadi sorotan. Rakyat Jakarta ingin pemimpin dan pemerintah daerahnya transparan, adil dan bertanggung jawab," kata Agus.
"Rakyat bertanya apakah pemimpinnya amanah? Apakah pemimpinnya taat hukum dan undang-undang?Apakah negara dan rakyat tidak dirugikan? Bagaimana keuangan dikelola dan dari mana uang itu berasal?" sambung dia.
Para pendukungnya semakin heboh meneriakkan timpalan-timpalan dari pernyaan Agus. "Lawan, lawan, lawan" ujar sejumlah pendukung.
Mantan Danyonif 203/Arya Kemuning itu juga menyinggung soal kebijakan Ahok terkait program penggusuran. Agus dalam berbagai kesempatan memang selalu mengatakan menolak adanya penggusuran dalam menata Jakarta.
"Terjadi gesekan atau aksi-aksi paksa terhadap warga seperti penggusuran, masyarakat juga bertanya kepada siapa pemimpin dan pemerintahan di Jakarta berpihak?" sebutnya.
"Saya melihat banyak 'bom waktu' yang kalau dibiarkan akan berbahaya bagi kehidupan masyarakat Jakarta yang kita cintai bersama ini. Tidak sedikit pula masalah yang tidak diselesaikan sebagaimana mestinya," ungkap Agus saat menyampaikan pidato politiknya di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakpus, Minggu (30/10/2016).
Agus pun menyebut dalam 2 tahun terakhir ini, perekonomian di Jakarta mengalami penurunan. Pertumbuhan melambat dan kemiskinan meningkat. Ia juga menyoroti saat ini daya beli masyarakat menurun dan pengangguran yang kian bertambah.
"Mendapatkan lapangan kerja dan penghasilan juga sulit, saudara-saudara kita yang tak beruntung itu banyak yang mulai putus asa dan kehilangan harapan. Kesejahteraan rakyat Jakarta, utamanya pendidikan dan kesehatan masih menghadapi tantangan," paparnya.
Agus mengakui bahwa dalam 10 tahun terakhir, sudah ada banyak kemajuan baik dari pemerintah pusat maupun Pemprov DKI. Hanya saja disebutnya masih saja ada kalangan kurang mampu yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
"Kasus kekurangan gizi dan nutrisi, utamanya anak balita, juga masih dialami banyak keluarga. Kondisi ini tentu sangat mengganggu perkembangan anak untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat, cerdas dan berkualitas," ucap Agus.
Putera sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan di Jakarta masih terjadi banyak masalah ketimpangan sosial dan ekonomi. Hal tersebut dikatakan Agus bisa menjadi benturan yang mengancam stabilitas.
"Keamanan di Jakarta juga tergolong buruk. Dari 50 kota di dunia, Jakarta dinilai sebagai kota yang paling tidak aman. Jakarta bukan hanya dihantui oleh kejahatan jalanan, kekerasan horizontal, serta kejahatan narkoba, tetapi juga, masih rawan terhadap aksi-aksi terorisme," urai Agus.
"Kepada masyarakat sering dipertontonkan penegakan hukum yang tebang pilih. Tajam ke bawah, tumpul ke atas. Banyak juga yang bertanya, siapa yang paling kuat atau paling kuasa di negeri ini. Siapa yang menjadi panglima, hukum atau politik?" imbuhnya.
Entah apa yang dimaksud oleh Agus soal penegakan hukum yang tebang pilih itu. Hanya saja para pendukungnya yang hadir langsung mrespon pernyataannya ini dengan bersorak sorai.
"Kita menyaksikan, pemerintahan dan birokrasi Jakarta juga sering menjadi sorotan. Rakyat Jakarta ingin pemimpin dan pemerintah daerahnya transparan, adil dan bertanggung jawab," kata Agus.
"Rakyat bertanya apakah pemimpinnya amanah? Apakah pemimpinnya taat hukum dan undang-undang?Apakah negara dan rakyat tidak dirugikan? Bagaimana keuangan dikelola dan dari mana uang itu berasal?" sambung dia.
Para pendukungnya semakin heboh meneriakkan timpalan-timpalan dari pernyaan Agus. "Lawan, lawan, lawan" ujar sejumlah pendukung.
Mantan Danyonif 203/Arya Kemuning itu juga menyinggung soal kebijakan Ahok terkait program penggusuran. Agus dalam berbagai kesempatan memang selalu mengatakan menolak adanya penggusuran dalam menata Jakarta.
"Terjadi gesekan atau aksi-aksi paksa terhadap warga seperti penggusuran, masyarakat juga bertanya kepada siapa pemimpin dan pemerintahan di Jakarta berpihak?" sebutnya.
loading...
HAMMER OF THOR wa 081234568752
BalasHapusRp 550
Kota Surabaya
pembesar penis HAMMER OF THOR
HAMMER - OF - THOR
pembesar penis HAMMER OF THOR